Di bumi ini, ambu bagai bintang yang terang,
Jari-jemari yang sama lentiknya dengan sepasang bulu matanya, rambut yang berayun sama anggunnya dengan sepasang tungkainya, dan pipi yang lebih ranum dari buah persik dalam genggamannya. Wujudnya yang bermandikan cahaya matahari mengalahkan gemulai bebungaan di sekitarnya.
Berkat kehadirannya, semilir angin terasa lebih sejuk, lantai batu terlihat lebih mengkilat, dan dinding-dinding kelabu yang telah berumur terlihat berwarna.
Dalam setiap tatapannya, terpancar kasih sayang,
Namun juga terasa ketakutan yang dalam,
Aku mencoba membuatnya tenang,
Menjelaskan bahwa takkan pernah kutinggalkannya.
Tetapi cemburu tetap merajai,
Mungkin karena cintanya yang begitu besar.
Ambu, perempuan terbaik setelah ibu dan bapak,
Hari demi hari, aku tetap bersamamu, hingga akhir waktu.
Walau cemburu kadang menyulut,
Di relung hatimu, tetaplah kutinggali,
Karena cintaku padamu takkan pernah pudar,
Seperti bintang yang tetap bersinar meski malam datang menghadang.
Biarkan aku jadi temanmu yang setia,
Menemani setiap langkahmu, setiap detik yang berlalu,
Ambu, perempuan baik dan cantik,
Kau adalah segalanya bagiku, hingga akhir nanti.
Tidak akan habis kata-kata, untuk menggambarkan perasaanku padamu. tentang indahnya dirimu.kagumku akan sikapmu, dan semua hal tentang dirimu.
"Tak ada yang bisa membuatmu layu, kamu mekar dan akan selalu begitu. Kamu terlalu indah untuk isi dunia yang amat bengis, layaknya bidadari yang sering dikisahkan aku rasa kamu salah satunya yang turun langsung ke dunia untuk membuktikan bahwa bidadari itu nyata dari surga.
Kedua orangtuamu adalah insan yang paling bahagia melihat anak gadisnya kini telah tumbuh menjadi wanita yang begitu anggun dan elegan serta rendah hati. Ibu dan bapakmu adalah orang yang paling beruntung karena menyaksikan tumbuh kembangmu menjadi wanita yang begitu mulia.
Semua tentangmu indah, begitu pula nama yang disematkan oleh kedua orangtuamu.
Tuhan, keindahannya membuatku mengucap syukur atas karya yang engkau cipta, adakah celah dan kesempatan untukku bisa menjaga mahakarya yang telah engkau cipta?
Aku rela sayapku robek dan patah untuk menjaga wanita ini, aku sungguh ingin menemaninya sepanjang usia."
Jakarta April 2024 -airin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar